Produsen pesawat asal Eropa, Airbus, akhirnya memutuskan untuk mengakuisisi pabrik milik Spirit Aerosystems. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pasokan suku cadang pesawat, terutama untuk model A350 dan A220 yang sangat dibutuhkan. Dilansir dari Reuters pada Rabu (20/11/2024), Airbus akan mengambil alih empat pabrik pemasok di Amerika Serikat, Irlandia Utara, Prancis, dan Maroko. CEO Airbus, Guillaume Faury, menyebutkan bahwa proses negosiasi pengambilalihan ini berjalan lancar.
Akuisisi ini juga menjadi bagian dari strategi Airbus untuk menjaga kelancaran produksi suku cadang. Meski begitu, Spirit yang akan diakuisisi tengah menghadapi masalah keuangan, dengan kerugian yang cukup besar. Sebagai kompensasi, Airbus menerima US$ 559 juta dari Spirit, sementara untuk membeli pabrik suku cadang, Airbus hanya perlu membayar simbolis sebesar US$ 1.
Faury optimis dengan kondisi keuangan Spirit, meski dia juga mengakui tantangan besar yang akan dihadapi ke depannya. “Tim saya bilang kondisinya cukup baik, jadi saya cukup optimis,” kata Faury. Namun, dia menambahkan bahwa proses akuisisi ini bukan perkara mudah. “Kita harus melalui banyak tahap, mulai dari penandatanganan hingga penutupan, dan setelah itu mulai kerja keras untuk meningkatkan pabrik tersebut,” lanjut Faury.
Sementara itu, Spirit Aerosystem, perusahaan asal Wichita, AS, yang tengah berjuang menghadapi kebangkrutan, belum memberikan komentar terkait hal ini. Perusahaan ini juga semakin tertekan setelah insiden meledaknya penutup pintu pada Boeing 737 MAX pada Januari lalu, yang semakin memperburuk keadaan keuangan mereka.