
Induk Google, Alphabet Inc., melaporkan peningkatan penjualan yang mengesankan pada kuartal III/2024, melebihi ekspektasi analis. Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan yang meningkat untuk layanan komputasi awan (cloud computing) dari perusahaan-perusahaan yang semakin mengadopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Menurut laporan Bloomberg pada Rabu (30/10/2024), pendapatan Alphabet tanpa pembayaran mitra mencapai US$74,6 miliar, melampaui prediksi rata-rata analis sebesar US$72,9 miliar. Laba bersih perusahaan juga melonjak menjadi US$2,12 per saham, jauh di atas perkiraan sebelumnya sebesar US$1,84 per saham.
Saat bisnis pencarian Google semakin matang, perusahaan ini fokus pada pertumbuhan divisi cloud-nya. Google berhasil menarik lebih banyak pelanggan cloud dengan menggunakan keahlian kecerdasan buatannya untuk bersaing dengan Amazon.com Inc. dan Microsoft Corp. Dengan merekrut startup AI yang berkembang pesat sebagai klien, Google berhasil memenangkan kesepakatan yang lebih besar dan menarik pelanggan baru.
“Di cloud, solusi AI kami membantu mendorong adopsi produk yang lebih dalam di kalangan pelanggan yang sudah ada, menarik pelanggan baru, dan memenangkan kesepakatan yang lebih besar,” kata Chief Executive Officer Alphabet Sundar Pichai.
Penjualan di divisi cloud melonjak menjadi US$11,4 miliar, naik 35% dari periode tahun lalu dan melampaui perkiraan analis. Meskipun Google berada di urutan ketiga di pasar, masih ada potensi untuk tumbuh bersama Amazon dan Microsoft, menurut analis riset Ido Caspi.
Google terus meningkatkan beban kerja AI perusahaan untuk meningkatkan pendapatan cloud. Perusahaan ini berhasil mengurangi biaya produksi jawaban AI dalam permintaan pencarian lebih dari 90% dalam 18 bulan terakhir. Google juga berinvestasi dalam energi baru, termasuk nuklir, untuk menangani kemajuan AI di masa depan.
Alphabet’s Other Bets, seperti Waymo dan Verily, melaporkan pendapatan yang positif meskipun masih merugi. Waymo, yang telah dikembangkan oleh Alphabet selama lebih dari satu dekade, terus memperluas jangkauan perjalanan otonomnya di berbagai kota. Meskipun masih merugi, Alphabet terus berupaya untuk mempersempit kerugian dari divisi Other Bets.
Sementara Google terus membangun keunggulan dalam industri AI, pemerintah AS sedang mengevaluasi posisi monopoli Google dalam bisnis pencarian dan periklanan digital. Pichai memperingatkan bahwa penyelesaian kasus antimonopoli dapat berdampak negatif pada kepemimpinan AS di bidang teknologi.
Meskipun dihadapkan dengan ancaman peraturan yang serius, Google terus berinovasi dan berkembang. Dalam pembicaraan pendapatan pertamanya dengan perusahaan, CFO Alphabet Anat Ashkenazi memperkirakan belanja modal Google akan meningkat pesat tahun depan.
Dengan prestasi yang mengesankan dan inovasi yang terus dilakukan, Google terus menunjukkan dominasinya dalam industri teknologi. Semoga Alphabet terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi dunia teknologi.