Bank Permata Cetak Laba Bersih Senilai Rp 3,56 Triliun di Tahun 2024

Bank Permata Cetak Laba Bersih Senilai Rp 356 Triliun di Tahun 2024

PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 3,56 triliun pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 37,95% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Informasi terbaru yang dirilis hari ini mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang mendukung peningkatan laba bersih Bank Permata adalah pendapatan bunga bersih. Bank Permata berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 9,85 triliun dari pos tersebut, naik 2,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, pendapatan non-bunga Bank Permata justru mengalami penurunan tahunan. Dari Rp 1,95 triliun pada tahun 2023, pendapatan non-bunga turun menjadi Rp 1,86 triliun setahun kemudian. Meskipun demikian, Bank Permata berhasil mencatat efisiensi dalam pengeluaran operasional dengan penurunan sekitar 13,63% menjadi Rp 7,1 triliun di tahun 2024.

Direktur Utama Bank Permata, Meliza M. Rusli menyatakan bahwa pencapaian ini didukung oleh strategi bisnis yang berkelanjutan dan penerapan digitalisasi dalam operasional bank. Hal ini memungkinkan Bank untuk memberikan layanan terdepan bagi nasabah. Dengan dukungan ekosistem kemitraan yang solid, Bank Permata terus memperkuat sinergi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali.

Melalui kolaborasi ini, Bank Permata dapat mengintegrasikan jaringan yang luas dan memberikan konsultasi bisnis serta finansial bertaraf internasional untuk memfasilitasi transaksi lintas negara, investasi, dan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara ASEAN.

Selama tahun 2024, Bank Permata berhasil menyalurkan kredit yang meningkat 9% menjadi Rp 155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit ini terutama berasal dari segmen korporasi yang tumbuh 12%, mencapai Rp 89 triliun, diikuti oleh pertumbuhan segmen Komersial dan Konsumer masing-masing sebesar 6% dan 4%.

Meliza juga mengungkapkan bahwa kualitas aset Bank Permata semakin membaik, terbukti dari rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) yang menurun menjadi 2,1% dan 7,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan pencapaian yang gemilang ini, Bank Permata terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah serta memperkuat posisinya dalam industri perbankan. Semoga keberhasilan ini dapat terus dipertahankan dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *