Pembelajaran interaktif berbasis teknologi telah terbukti efektif dalam meningkatkan minat belajar dan kemampuan berbahasa Inggris siswa. Hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kota Semarang serta Solve Education menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak positif bagi lebih dari 12.000 siswa dari 110 sekolah di Semarang sejak tahun 2022.
Setelah program dilaksanakan, survei dilakukan terhadap 33 sekolah peserta. Hasilnya, sebanyak 69 persen responden melaporkan peningkatan nilai bahasa Inggris dalam waktu hanya satu semester. Studi ini membuktikan bahwa dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan menyenangkan bagi peserta didik maupun pengajar, terutama dalam hal penguasaan bahasa asing.
Seorang guru dari SMP IT Bina Amal Semarang, Siti Choirum, mengungkapkan bahwa program ini telah meningkatkan kemampuannya dalam mengajar dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi para siswa. Dengan kesuksesan program ini, diharapkan lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia dapat menerapkan metode pembelajaran interaktif berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar-mengajar.
Chief Operating Officer dari Solve Education!, Talitha Amalia, menegaskan bahwa penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan dan para pendidik dalam merancang program pendidikan yang inovatif dan efektif. Tujuannya adalah menciptakan generasi yang lebih cerdas, kompeten, dan siap bersaing di tingkat internasional.
Dengan demikian, pembelajaran interaktif berbasis teknologi tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tetapi juga membantu para pengajar dalam meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Semoga dengan adopsi metode ini, pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang menuju arah yang lebih baik dan menghasilkan generasi yang unggul di masa depan.