Biang Kerok Kegagalan Rencana Menjadikan Indofarma Pusat Obat Herbal

Biang Kerok Kegagalan Rencana Menjadikan Indofarma Pusat Obat Herbal

Pemerintah memiliki rencana besar untuk mengubah PT Indofarma Tbk menjadi pusat obat herbal. Rencana ambisius ini diungkapkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Menurut Erick, sektor obat herbal di Indonesia memiliki potensi besar yang tidak kalah dengan India dan China. Dia juga melihat peluang besar di pasar global di masa depan.

Namun, rencana tersebut gagal karena kasus korupsi yang terjadi. “Sayangnya, good corporate governance harus ditegakkan. Jika dilanggar, cita-cita tersebut tidak akan terwujud. Sekarang, kita kembali fokus pada upaya menyehatkan Indofarma,” kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta.

Sebagai bagian dari upaya penyehatan, Erick sedang berdiskusi dengan mitra swasta untuk memastikan pasokan bahan baku. Saat ini, hampir 80% bahan baku obat herbal masih diimpor. “Kami sedang berdiskusi dengan beberapa mitra swasta yang bisa menjamin pasokan bahan baku. Bahan baku sangat penting. Kami juga berharap dapat melakukan ekspor sebesar 50% dari produksi kami ke luar negeri,” jelas Erick.

Dengan demikian, ekspor dapat dilakukan seiring dengan impor bahan baku. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara pasokan bahan baku, pasar dalam negeri, dan pasar luar negeri. Erick menekankan pentingnya check and balance dalam upaya ini, agar kontrol dapat dilakukan bersama mitra strategis.

Selain itu, Erick juga menyebut bahwa Indonesia Investment Authority (INA) telah menanamkan investasinya di PT Kimia Farma Tbk. Program bersih-bersih BUMN juga akan tetap dilanjutkan untuk mewujudkan Good Corporate Governance (GCG).

Sebagai informasi tambahan, mantan Direktur Utama PT Indofarma Tbk, AP, telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan manipulasi laporan keuangan perusahaan. Selain AP, Direktur PT Indofarma Global Medika (PT IGM) dan Head of Finance PT IGM juga ditetapkan sebagai tersangka atas kerugian negara sebesar Rp 371 miliar.

Dalam upaya menyehatkan perusahaan-perusahaan BUMN, Erick menegaskan pentingnya menjaga integritas dan transparansi. “Kita harus selalu siap untuk menindak tegas jika ada pelanggaran, namun tetap menjaga kelangsungan bisnis dengan kompetisi yang semakin ketat,” ujar Erick.

Dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan kerja sama dengan mitra swasta, diharapkan PT Indofarma Tbk dan perusahaan BUMN lainnya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *