Pada tanggal 18-19 Juni 2024, Konferensi Rantai Pasokan Otomotif ASEAN berlangsung di Thailand. Jack Peng dari Farasis Energy mengikuti acara ini dan menyampaikan presentasi mengenai teknologi baterai listrik untuk kendaraan penumpang dan niaga dengan energi baru. Farasis Energy telah menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi baterai selama 27 tahun, dan telah memperluas bisnis otomotifnya baik di pasar domestik maupun internasional. Perusahaan ini dikenal atas produk baterai yang memiliki kinerja tinggi, standar keamanan tertinggi, adaptabilitas suhu terbaik, serta usia pakai yang sangat awet.
Farasis Energy telah mencapai perkembangan signifikan dalam teknologi baterai listrik, dengan meluncurkan baterai ion-sodium pertama di dunia untuk klien kendaraan listrik (EV) dan mengirimkan eVTOL (Electric Vertical Take Off and Landing) untuk pelanggan akhir. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengembangkan solusi energi baru yang ramah lingkungan dan inovatif untuk pasar otomotif global.
Salah satu orang yang berpengaruh dalam kemajuan teknologi baterai listrik adalah Jack Peng, yang merupakan pemimpin dari Farasis Energy. Peng memiliki pengalaman luas di bidang energi dan teknologi, serta telah memimpin perusahaan dalam mengembangkan baterai listrik selama beberapa dekade. Presentasi yang dia berikan di ASEAN Automotive Supply Chain Conference memberikan wawasan yang berharga mengenai perkembangan terbaru dalam teknologi baterai listrik dan aplikasinya dalam berbagai jenis kendaraan.
Selain Jack Peng terdapat pula tokoh-tokoh penting lainnya dalam industri baterai listrik. Elon Musk, pendiri Tesla Inc, merupakan salah satu figur yang terkenal dalam mendorong adopsi kendaraan listrik. Dengan visinya untuk mengubah industri otomotif mobilitas berkelanjutan, Musk telah memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi baterai listrik dan pengisian infrastruktur. Inovasi-inovasi seperti baterai lithium-ion yang digunakan dalam kendaraan Tesla telah membuka jalan bagi pertumbuhan pasar kendaraan listrik global.
Tidak semua pandangan terhadap teknologi baterai listrik adalah positif. Ada dampak terkait lingkungan dari produksi baterai, terutama dalam hal penambangan mineral dan limbah elektronik. Selain itu, masih terdapat tantangan terkait pengisian infrastruktur yang memadai dan biaya kendaraan listrik yang belum terjangkau oleh masyarakat luas.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi baterai listrik, kita dapat melihat potensi besar untuk bertransformasi dalam industri otomotif. Inovasi seperti baterai ion-sodium yang diluncurkan oleh Farasis Energy dan penggunaan eVTOL menunjukkan arah yang positif menuju mobilitas berkelanjutan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Global yang semakin memperhatikan isu-isu lingkungan, teknologi baterai listrik dipandang sebagai salah satu solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan terus mendorong inovasi dan kolaborasi antar perusahaan dan pemerintah, kita dapat mencapai masa depan yang lebih hijau dan bersih dalam industri otomotif.