Catatan Pada Mei 2024, Beras Membantu Jatim Keluar dari Inflasi

Catatan Pada Mei 2024, Beras Membantu Jatim Keluar dari Inflasi

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, pada bulan Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,21 persen. Deflasi ini dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang memberikan andil terbesar sebesar 0,25 persen, terutama disebabkan oleh turunnya harga beras.

Menurut Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli, kelompok makanan, minuman, dan tembakau telah mengalami deflasi beberapa kali sejak Januari 2023, dengan deflasi terdalam terjadi pada Mei 2024, terutama karena harga beras turun sebesar 4,90 persen, memberikan andil sebanyak 0,22 persen.

Selain itu, seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur juga mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,87 persen, sedangkan yang terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 0,05 persen.

Namun demikian, secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi, memberikan andil yang tertinggi dibandingkan kelompok lain, yaitu sebesar 6,08 persen secara year-on-year (y-o-y) dengan andil sebesar 1,63 persen, dan 2,45 persen secara year-to-date (y-to-d) dengan andil 0,67 persen.

Di sisi lain, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memiliki inflasi tertinggi secara bulanan (m-to-m) dan y-to-d. Inflasi bulanan sebesar 0,56 persen dengan andil sebesar 0,04 persen, sementara inflasi y-to-d sebanyak 3,48 persen dengan andil 0,22 persen. Meskipun inflasi kelompok ini tinggi, namun nilainya lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, dipicu oleh kenaikan harga emas perhiasan sebesar 3,40 persen dengan andil 0,04 persen.

Secara keseluruhan, Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 2,83 persen secara y-o-y, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,76. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Bojonegoro sebesar 3,44 persen dengan IHK 108,18, sementara inflasi terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 2,28 persen dengan IHK 106,02.

Dengan data ini, diharapkan pemangku kepentingan dapat melihat pola inflasi dan deflasi selama tahun 2024 dan melakukan antisipasi yang diperlukan. Data ini juga diharapkan menjadi acuan bagi pembuat kebijakan untuk mengambil langkah yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *