Gapensi, gabungan pelaksana konstruksi nasional Indonesia, melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk membicarakan keadaan terkini industri konstruksi di Indonesia. Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal BPP Gapensi, Andi Rukman Nurdin (ARN) dan beberapa pengurus BPP Gapensi lainnya. Ma’ruf berharap kerja sama antara pemerintah dan Gapensi dapat terus ditingkatkan guna mendukung pembangunan infrastruktur.
Dalam pertemuan tersebut, ARN menyampaikan keprihatinan tentang penurunan jumlah Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) yang signifikan sejak diimplementasikannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. “Sebelum pandemi, jumlah BUJK mencapai 144.000 namun sekarang hanya tinggal 75.809. Hal ini dikarenakan berbagai faktor, termasuk kesulitan dalam mendapatkan izin dan minimnya peluang pekerjaan bagi usaha kecil dan menengah,” ujar ARN seperti dilansir dari Tribunnews pada Minggu (2/6/2024).
Selain itu, audiensi juga membahas situasi konstruksi terkini dan persiapan Musyawarah Nasional ke XV BPP GAPENSI yang akan diselenggarakan pada 5 hingga 7 Juni 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta. Gapensi berharap Wapres Ma’ruf dapat memberikan pembukaan resmi untuk acara Munas tersebut.
ARN juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi oleh BUJK kecil dan menengah, seperti sulitnya mendapatkan izin yang mengakibatkan keterbatasan perusahaan jasa konstruksi di berbagai kota, turunnya jumlah proyek berskala kecil, serta dominasi proyek besar yang hanya bisa dijalankan oleh perusahaan besar, terutama BUMN.
“Gapensi bertekad untuk terus menghadirkan masalah-masalah terkait pekerjaan jasa konstruksi kepada pemerintah, menyosialisasikan kebijakan pemerintah kepada anggota Gapensi di seluruh Indonesia, dan memberdayakan BUJK anggota Gapensi,” tambah ARN dengan semangat.
Melalui kerja sama yang kuat antara pemerintah dan Gapensi, diharapkan industri konstruksi nasional dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri konstruksi di tanah air.