Kinerja Gemilang, PTPP dan ADHI Kokoh di Posisi Unggulan di Kuartal Pertama 2024

Kinerja Gemilang, PTPP dan ADHI Kokoh di Posisi Unggulan di Kuartal Pertama 2024

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di sektor konstruksi Indonesia, melaporkan kinerja yang positif selama kuartal pertama tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, keduanya mencatat pertumbuhan yang stabil dalam berbagai aspek operasional dan keuangan mereka.

PT PP (Persero) Tbk (PTPP), perusahaan konstruksi yang telah lama beroperasi di Indonesia, berhasil mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh sejumlah proyek besar yang berhasil mereka raih, baik di sektor infrastruktur maupun properti. Selain itu, efisiensi dalam pengelolaan biaya juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kinerja positif perusahaan ini.

Sementara itu, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga berhasil mencatat kinerja yang mengesankan selama kuartal pertama tahun ini. Perusahaan ini melaporkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 12%, menunjukkan kemampuan mereka dalam mempertahankan posisi di pasar konstruksi yang kompetitif. Sejumlah proyek strategis yang dikerjakan oleh ADHI, termasuk pembangunan infrastruktur transportasi dan pembangunan real estat, turut berkontribusi dalam pencapaian positif ini.

Selain dari segi pendapatan, kedua perusahaan juga berhasil memperbaiki kinerja operasional mereka. Penyempurnaan dalam manajemen proyek dan pengendalian biaya membantu mereka meningkatkan profitabilitas dan efisiensi operasional.

Kedua perusahaan ini juga menunjukkan komitmen mereka terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan inovasi. Mereka terus mengembangkan kapasitas dan kemampuan teknis mereka melalui investasi dalam penelitian dan pengembangan serta peningkatan sumber daya manusia.

Dengan pencapaian positif mereka selama kuartal pertama 2024, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi pemain utama dalam industri konstruksi Indonesia dan terus berkontribusi pada pembangunan infrastruktur dan ekonomi negara.

Kinerja Perusahaan Konstruksi Indonesia pada Kuartal Pertama 2024: PTPP Melonjak 5,6%, ADHI Raih Kenaikan Laba 20,14

PTPP berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 4,61 triliun pada kuartal pertama tahun 2024, mengalami kenaikan sebesar 5,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,36 triliun. Perusahaan konstruksi dan investasi PTPP mencatat peningkatan keuntungan sebesar 176,4% dalam periode tahun ke tahun, naik menjadi Rp 94,6 miliar di kuartal pertama tahun 2024, dari Rp 34,22 miliar.

Pendapatan Perusahaan PTPP meningkat dikarenakan memiliki sejumlah proyek yang masih harus diselesaikan pada tahun 2024 ini, seperti proyek pembangunan IKN, Bali International Hospital, serta proyek-proyek lainnya yang belum selesai. Demikian yang disampaikan oleh Bakhtiyar Efendi, Sekretaris Perusahaan PTPP.

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp 2,63 triliun pada kuartal I 2024, mengalami penurunan sebesar 1,21% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,66 triliun. Pada kuartal pertama tahun 2024, ADHI berhasil mencatatkan keuntungan sebesar Rp 10,15 miliar, mengalami peningkatan sebesar 20,14% dibandingkan dengan keuntungan pada kuartal pertama tahun 2023 sebesar Rp 8,45 miliar.

Menurut Farid Budiyanto, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, hingga Maret 2024, perusahaan telah berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp 5,6 triliun. Peningkatan laba bersih ADHI pada triwulan pertama mengalami kenaikan sebesar 20,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba ventura bersama dan juga peningkatan laba di sektor manufaktur.

PTPP berhasil membukukan kontrak baru yang signifikan dan berhasil mengurangi pengeluaran, sehingga berhasil meningkatkan keuntungan. Sementara itu, ADHI mendapat dukungan dalam pengerjaan proyek infrastruktur yang strategis dan dalam pengembangan bisnis properti.

Sentimen yang mempengaruhi performa perusahaan BUMN Karya pada kuartal pertama 2024 adalah pemulihan ekonomi dan peningkatan anggaran pemerintah. Dilihat dari kinerja yang tercatat pada kuartal pertama tahun 2024, prospek kinerja perusahaan BUMN Karya pada tahun ini masih dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menghambat, termasuk peningkatan suku bunga.

Menurut Herditya Wicaksana, seorang analis MNC Sekuritas, saham PTPP saat ini berada di level dukungan Rp 394 per saham dan level resistensi Rp 412 per saham. Saat ini, saham ADHI berada di level harga yang didukung sebesar Rp 230 per lembar saham dan dihadapkan pada tingkat resistensi sebesar Rp 262 per lembar saham. Herditya mengusulkan untuk menunggu dan melihat perkembangan PTPP dan ADHI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *