Pembangunan infrastruktur jalan tol Yogyakarta-Bawen, sebuah proyek strategis nasional yang telah lama dinantikan, kini semakin mendekati puncaknya. Dengan total panjang mencapai 75,12 kilometer dan terbagi dalam enam seksi, proyek ini diharapkan menjadi pendorong utama dalam memperkuat konektivitas antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Melalui pernyataan resmi dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang dirilis pada hari Senin (27/05/2024), kita dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai progres pembangunan serta dampak yang diharapkan dari jalan tol ini.
Dari pernyataan tersebut, diketahui bahwa proyek pembangunan sedang berlangsung di dua seksi utama, yaitu Seksi 1 Sleman-Banyurejo dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen. Seksi 1 dengan panjang 8,80 kilometer telah mencapai progres konstruksi sebesar 72,88 persen, sementara Seksi 6 dengan panjang 4,98 kilometer masih pada tahap awal dengan progres 14,66 persen. Kedua seksi ini dijadwalkan untuk selesai pada kuartal pertama tahun 2025.
Namun, pembangunan tidak hanya terfokus pada kedua seksi tersebut. Proses pembebasan lahan tengah berlangsung untuk empat seksi lainnya, yaitu Seksi 2 Banyurejo-Borobudur, Seksi 3 Borobudur-Magelang, Seksi 4 Magelang-Temanggung, dan Seksi 5 Temanggung-Ambarawa. Meskipun proyek ini masih dalam tahap persiapan, diharapkan pembangunan akan dimulai setelah tahun 2025.
Salah satu poin penting dari proyek ini adalah konektivitas yang dihasilkannya. Jalan tol Yogyakarta-Bawen akan terhubung langsung dengan jaringan jalan tol Trans-Jawa melalui Seksi 6 Ambarawa-Bawen. Selain itu, akan ada juga konektivitas dengan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, yang akan memperkuat hubungan antara Yogyakarta dan Solo dengan akses yang lebih cepat dan efisien.
Diperkirakan setelah beroperasi, jalan tol ini akan memangkas waktu perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta dari sekitar 3 jam menjadi hanya 1,5 jam saja. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif terutama dalam mempercepat distribusi barang dan mobilitas masyarakat di wilayah tersebut.
Menariknya, proyek ini juga menjadi magnet investasi dengan nilai total investasi mencapai Rp 14,26 triliun. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jogja Bawen bertanggung jawab atas pengelolaan jalan tol ini, dan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik serta memastikan infrastruktur ini berfungsi secara optimal bagi masyarakat.
Dengan demikian, pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga merupakan cerminan dari komitmen pemerintah dalam membangun konektivitas yang kuat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi regional.